Kebanyakan orang tua hanya sering memperhatikan berat badan dan juga panjang anak sebagai indikator pertumbuhan anak. Padahal ada banyak sekali tolak ukur yang bisa diperhatikan untuk mengetahui apakah si kecil bisa tumbuh dan berkembang dengan baik atau tidak.
Pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah dan besarnya sel yang ada di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif bisa diukur. Untuk itu, ada beberapa indikator yang bisa menjadi dasar dari perkembangan dan pertumbuhan anak.
Di samping berat dan juga panjang badan anak, salah satu indikator yang penting untuk pertumbuhan anak yaitu lingkar kepala bayi atau anak yang berusia dibawah 2 tahun. Lingkar kepalanya menjadi hal penting yang tidak boleh anda lewatkan begitu saja.
Bila lingkar kepala terlalu kecil, ini dapat mengindikasikan kurangnya protein dan juga energi pada bayi. Jika dibiarkan maka tumbuh kembangnya tidak maksimal.
Disamping itu, lingkar kepala yang terlalu kecil juga dapat menjadi tanda bahwa otak bayi tidak berkembang dengan baik. Sehingga bisa mempengaruhi kemampuan otak sampai dengan ia dewasa.
4 Indikator Pertumbuhan Anak yang Penting untuk Diperhatikan
Setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lain meskipun usia mereka sama. Terkadang perkembangan anak lain bisa lebih pesat dari perkembangan anak kita, tentunya hal ini kadang membuat anda merasa khawatir.
Untuk itu anda harus mengetahui seperti apa indikator pertumbuhan anak yang berkaitan dengan kesehatan yang penting untuk anda ketahui.
1. Menghitung Berat Badan
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahwasannya berat badan bisa menjadi panduan untuk mengetahui seperti apa perkembangan anak kita.
Untuk anak usia 1 tahun, beratnya adalah tiga kali berat badan dari berat lahirnya. Dan saat memasuki usia 2 tahun, maka minimal berat anak itu sudah empat kali berat lahir.
2. Cek Kemampuan Motorik Anak
Ketika anak memasuki usia 1 tahun, anak sudah bisa berjalan sendiri. Selain itu, anak juga mulai suka menggenggam mainan dan juga makanannya sendiri.
Untuk usia 12 sampai 18 bulan, bisa dilihat perkembangan motoriknya yang signifikan. Anak dapat meletakkan sesuatu yang ada dalam genggamannya dengan baik.
Saat masuk usia 18 bulan, anak sudah pandai berlari tanpa jatuh. memegang sedotan, membuka tutup botol, jinjit, dan bisa menyusun balok mainan hingga tiga tingkat.
Sementara itu, saat usianya 2 tahun, anak dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, mengorek sesuatu yang kecil.
3. Kemampuan penglihatan dan juga pendengaran
Pendengaran dan penglihatan anak usia 1 tahun sudah mulai terkoordinasi. Anak dapat mengikuti perintah yang diberikan dan juga bisa melihat ke arah yang ditunjuk.
Sementara itu saat anak masuk usia 18 bulan, anak dapat menunjukkan anggota badan seperti hidung, mata, rambut, kaki, mulut dan tangan. Saat usianya 2 tahun, anak dapat mengikuti petunjuk yang sederhana, menyebutkan nama, mengikuti gerakan yang dicontohkan. Seperti, bernyanyi lagu anak-anak.
4. Mampu Berbicara dan Berbahasa
Jika anak berusia 1 tahun, anak dapat mengucapkan 1 kata. Namun jangan panik, bila cara penyebutan belum sesuai. Umumya Kata-kata yang keluar masih belum bisa diucapkan dengan jelas.
Saat anak berusia 18 bulan, akan sering menggunakan kata-kata daripada gerak tubuh. Saat ditanya sudah bisa berinteraksi. Misal, “yah, mau, abis, yuk.” Anak juga bisa membuat kalimat dengan 2 kata saat usianya memasuki 2 tahun. Seperti “minum susu” walaupun memang penyebutannya belum jelas.
Agar anda dapat memonitor tumbuh kembang anak, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan secara rutin ke posyandu. Anda bisa memperoleh Kartu Menuju Sehat atau KMS.
Dalam KMS ada indikator pertumbuhan anak secara lengkap sampai dengan usia balita. Selain itu juga ada jadwal imunisasi yang harus dilengkapi agar anak selalu sehat.